Tenaga Kerja Magang di Jepang Terhambat Bahasa

Mataram,- Pemprov Nusa Tenggara Barat (NTB) sampai saat ini belum mampu melayani permintaan tenaga kerja magang ke Jepang khususnya tenaga perawat dan pengasuh jompo atau careworker. Hal ini disebabkan persoalan kemampuan bahasa Jepang para calon pemagang yang masih relatif kurang.

Menurut Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) NTB, Muhammad Agus Patria di Mataram, mengatakan, sejak tahun 2008 cukup banyak permintaan tenaga kerja magang khususnya perawat dan pengasuh jompo, namun hingga kini belum ada yang berminat, karena tidak memiliki kemampuan berbahasa Jepang. Lebih lanjut ia mengatakan perawat lulusan D3, D4 dan S1 di NTB cukup banyak namun lebih banyak yang memilih menjadi pegawai negeri sipil (PNS).

"Untuk itu kami akan melaksanakan pelatihan bahasa Jepang bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) serta lembaga bahasa asing yang ada di daerah ini guna menyiapkan tenaga perawat dan pengasuh jompo seperti yang dibutuhkan pemerintah Jepang," ujarnya kepada harian antaramataram, Kamis 7/1.

Untuk menyiapkan para lulusan D3, D4 dan S1 keperawatan tersebut, menurut Patria, pihaknya memerlukan dukungan dari kabupaten/kota di NTB terutama dana agar lebih banyak yang bisa dilatih bahasa Jepang.

"Dengan adanya sumber daya manusia (SDM) perawat yang memiliki kemampuan berbahasa Jepang, maka kita bisa mengisi permintaan tenaga magang dari Jepang tersebut," ujarnya.

Rencananya di tahun 2010 Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) kembali membuka peluang magang untuk perawat dan pengasuh jompo di Jepang sebagai realisasi kerjasama antara pemerintah Indonesia dan Jepang.

Pelaksanaan pendaftaran untuk penempatan TKI perawat atau nurse dilakukan oleh Pusat Pemberdayaan Profesi dan Tenaga Kesehatan Luar Negeri (Puspronakes LN), Departemen Kesehatan dan untuk TKI careworker oleh BP3TKI.

Pendaftaran untuk careworker dibuka mulai 1 hingga 23 Februari dan selambat-lambatnya 26 Februari 2010 berbagai persyaratan yang telah ditetapkan akan dijemput ke masing-masing daerah oleh tim dari Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI)

9 Tanggapan

  1. Saya memberikan apresiasi yang sangat baik pada pihak tenaga kerja NTB yang sudah menyambut baik niat dari BNP2TKI, saya adalah seorang lulusan S1 keprawatan/ Ners dari yogyakarta, saya putra daerah lombok, dalam pengiriman TKI di jepang selain kendala bahasa saya merasa proses pendaptaran yang dulu saya pernah di jelaskan oleh pak.jumhur selaku ketua BNP2TKI yaitu dari G To G apakah berlangsung juga di NTB?

  2. Indonesia memanglah negeri pemimpi. Segalanya serba mimpi. Hidup bagai dialam mimpi tanpa ada tempat berpijak pasti. Sana sini birokrasi vampiri makin menjadi. Maaf aku hanya kecewa karna tidak jadi pergi. Proses kerja magang ke jepang tersandung kanji. Semoga kalian yang lulus mampu menjadi duta bangsa mimpi dikemudian hari.

  3. Buat apa diadain pendaftaran lagi?? yang sudah2 banyak dari mereka yang pada nyogok …
    bubarin aja udah kalau caranya begitu!!!
    semua orang bnp2tki bikin pengangguran baru!!!
    yang profesinal dong ngadain program..!
    kampret sumua!!!

  4. ya…gw dah gak sabar lagi ni …pingin GAWE di jepang …Coz My dream di jepang…Gw lulusan D3 Bahas Inggris tapi gw tertarik blajar Bhs Jepang..

  5. mau tanya,kenapa di BNP2TKI Bandung tidak menerima untuk careworker ke Jepang untuk lulusan D3 non-keperawatan untuk tahun 2010 ini?padahal dipengumuman ditulis bisa untuk lulusan tersebut?dengan alasan,yang tahun lalu masih banyak.Bagaimana jika yang hendak mendaftar ternyata potensial dan menguasai bahasa Jepang?bukankah itu menjadi nilai lebih?Terimakasih

  6. mw ne perbaiki nasib di negri sakura tu..
    gmn cranya ya?

  7. selamat berjuang !!!!

  8. waduh..
    mau kerja di negara orang ya harus bisa bahasanya..jangan bikin malu ah

  9. Wah,,lain kali bahasa harus menjadi perioritas tuh 😛

Tinggalkan komentar